Uncategorized

Pharmacy: Jurnal Farmasi Indonesia Pharmaceutical Journal Of Indonesia

“Misalnya dalam pre-market control obat tradisional, memastikan berjalannya praktek manufaktur yang baik, registrasi obat, serta registrasi obat yang hendak diiklankan. pafikabupatenbantaeng.org Sementara pada post-market control meliputi inspeksi proses manufaktur dan distribusi, lisensi ekspor impor, sampling and testing, pengawasan, serta pharmacovigilance,” jelasnya. Direktur Pusat Pengembangan dan Penelitian Tanaman Medisinal dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi pemateri ketiga. Bapak Akhmad Saikhu, M.sc.PH mengusung tema”Use of Jamu in the Community” dan mengawali materinya dengan sejarah jamu di Indonesia. Beliau juga menjelaskan mengenai risetnya bersama RISTOJA selama 10 tahun. “Melalui tiga proses penemuan, penelitian, hingga pengembangan pre-klinis kami bisa menentukan jumlah formula.

 

Kunjungan Industri Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

 

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt Noffendri Roestam, S.Si, mengapresiasi semangat dan antusiasme yang terlihat dari peserta IPEC 2024. Meiji Indonesia, laman dokter ini menampilkan semua produk yang dipasarkan oleh PT. Meiji Indonesia, dengan kategori produk seperti obat yang harus diresepkan oleh dokter (Honest Product), obat tanpa resep dokter (OTC), produk PKRT, dan obat untuk kesehatan hewan (Vet). Undang – Undang Nomor 33 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) dibuat untuk melindungi masyarakat. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim tentu membutuhkan tag halal pada suatu rpoduk, baik makanan maupun obat-obatan. M. Yamin, M.Farm., juga hadir memberikan presentasi.

 

Ipmg Participants Won Honors For Eco Lasting Company Administration In Food And Medication Market Category

 

Tepat dua minggu sejak tanggal 18 Agustus 2022, The 3rd International Summertime Institution mencapai penghujung acara pada 31 Agustus 2022. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya partisipan yang mendaftar baik online maupun on website. Tercatat lebih dari 1000 peserta yang mengikuti program secara on the internet serta hampir 100 orang on website. Kegiatan ini diikuti oleh sepuluh negara, diantaranya Nigeria, Mesir, Afghanistan, Bangladesh, Sudan, Yaman, Tanzania, Turkmenistan, dan Filipina.

 

Selanjutnya, materi bertajuk “Pre and Post Control of Conventional Medication Products” diulas dengan menarik oleh Dra. Yang menjabat sebagai Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik. Beliau menekankan bahwa selama proses pre-market control dan post-market control bertujuan untuk memastikan kualitas, efikasi, dan keamanan produk terjamin secara konsisten dalam manufaktur.

 

Setelah materi yang diberikan selama kurang lebih masing-masing 75 menit, terdapat sesi diskusi yang memberikan kesempatan para audiens untuk bertanya dan dijawab oleh kedua pembicara. Setelah itu, terdapat sesi kuis yang harus dikerjakan oleh semua partisipan sebagai bentuk bukti keikutsertaan dan comments untuk pelaksanaan acara kedepannya. Sesi diskusi berjalan dengan kondusif membuktikan bahwa seluruh partisipan fokus, antusias, dan semangat mengikuti kegiatan webinar hari ke-6 ini. Acara yang mengusung judul “The Heart of Jamu and Bromo Remedies” ini sudah menginjak pada hari ke-6.

 

Beliau membawakan topik “Phytopharmaceutical Opportunities in Modern Treatment” dan menjelaskan poin-poin penting untuk mengintegrasikan fitofarmasi ke terapi contemporary. Ada enam aspek yang perlu diperhatikan meliputi kualitas, faktor intrinsik dan ekstrinsik, pengaruh regulasi, efikasi, keamanan, Quality control (QA), serta Quality assurance (QC). Dengan kolaborasi antara SwipeRx, komunitas farmasi terbesar di Asia Tenggara, dan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia DKI Jakarta, gelaran ini berhasil menarik perhatian para profesional di bidang kesehatan. SwipeRx IPEC menjadi wadah edukasi untuk mengakselerasi bisnis apotek dan kesehatan masyarakat. “Ikatan Apoteker Indonesia sepenuhnya mendukung inisiatif SwipeRx sebagai langkah konkret untuk memperkuat peran apoteker di Indonesia, terutama dalam meningkatkan profesionalisme dan kapabilitas mereka di lapangan,” ungkap M Yamin.

 

Webinar ini menghadirkan 2 pembicara yang berasal dari Universitas di Indonesia. Jakarta – Praktisi hukum dari UIN Syarif Hidayatullah Andi Syafrani menilai KPK terlalu naif ketika membiarkan praktik kerja sama saling menguntungkan antara perusahaan farmasi dan institusi kedokteran. Tiga materi tersebut diakhiri dengan materi yang tidak kalah menarik dari Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga, Prof. Nasronudin, MD., PhD, Internist., Infectiologist, FINASIM.

Hi, I’m admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *